NUSAKAMBANGAN - Pembinaan kemandirian yang berjalan di Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan kanwil Kemenkumham Jateng terus digerakkan secara berkelanjutan, Minggu (24/09).
Setiap kegiatan kerja diterapkan sistem tambal sulam WBP pekerja yang telah bebas dengan WBP baru pindahan dari Lapas Maximum. Hal ini telah berjalan sejak lama untuk menjaga keberlangsungan kegiatan kemandirian.
Kelvin salah satu warga negara asing yang menjalani pidana di Lapas Permisan mengikuti kegiatan kemandirian pada kegiatan bakery belum lama ini. Sebelumnya pria berkebangsaan Malaysia ini menjalani hukuman di Lapas Maksimum Security Besi. Setelah menjalani litmas, sesuai program Revitalisasi Pemasyarakatan Kelvin kemudian dipindahkan ke Lapas Permisan yang notabene Lapas Medium Security.
Di Lapas inilah pria yang masih belum lancar berbahasa Indonesia ini mengikuti pelatihan pembuatan roti. Berbekal sedikit pengalamannya di luar dahulu, ia mampu membuat roti yang bervariasi dengan tingkat pengembangan yang baik.
"Saya pernah menjual roti di negara saya, sedikit banyak ada pengalaman yang kebetulan disini dapat saya salurkan dan kembangkan" ungkap pria berkulit putih tersebut.
Disisi lain Reza selaku Kasi Giatja menyoroti dan mengamati skill yang dimiliki salah satu binaannya tersebut. Lulusan AKIP 43 tersebut merasa senang dapat membina dan mengembangkan skill warga binaannya.
Baca juga:
Rudi Tingkatkan Mutu Pendidikan Batam
|
"Saya tertarik dan senang melihatnya (Kelvin), saya berharap kemampuannya dapat ditularkan ke warga binaan lain sehingga semakin banyak yang mahir dalam membuat roti sehingga kedepannya mereka dapat menggunakan pengalamannya ini untuk membuka usaha di luar setelah bebas" harap Reza.